APLIKASI HPF +20DB/DEC
Dalam dunia
elektronika, High Pass Filter (HPF) merupakan rangkaian yang berfungsi
untuk melewatkan sinyal frekuensi tinggi dan menahan atau meredam
sinyal frekuensi rendah. Salah satu implementasi yang umum digunakan adalah
HPF aktif menggunakan operational amplifier (op-amp). Berbeda
dengan filter pasif yang hanya terdiri dari resistor dan kapasitor atau
induktor, filter aktif memiliki keuntungan tambahan seperti penguatan sinyal,
impedansi input/output yang dapat diatur, serta kemampuan pemrosesan
sinyal yang lebih baik.
HPF berbasis op-amp
biasanya dirancang dengan konfigurasi RC yang dihubungkan ke masukan
non-inverting atau inverting dari op-amp. Dalam konfigurasi ini, kapasitor
biasanya ditempatkan sebelum resistor, sehingga sinyal frekuensi tinggi dapat
langsung diteruskan, sedangkan sinyal frekuensi rendah dilemahkan oleh efek
reaktansi kapasitor yang tinggi pada frekuensi rendah. Frekuensi cutoff menjadi
parameter penting yang menentukan batas antara sinyal yang dilewatkan dan yang
diredam, yang secara matematis ditentukan oleh nilai resistor dan kapasitor
dalam rangkaian.
Rangkaian HPF aktif
dengan op-amp sering digunakan dalam pengolahan sinyal audio, sistem
komunikasi, serta instrumentasi, karena mampu memfilter sinyal
sekaligus memberikan penguatan yang diinginkan. Oleh karena itu, pemahaman
tentang cara kerja dan analisis HPF aktif sangat penting bagi mahasiswa dan
praktisi teknik elektro.
a. Mengetahui alat dan bahan, prinsip kerja, dan dasar teori HPF +20 dB/dec.
b. Mensimulasikan rangkaian HPF +20 dB/dec dengan benar
1. Osiloskop
Osiloskop adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
2. Voltmeter
Merupakan alat untuk mengukur tegangan pada suatu circuit. Dalam menggunakannya kita memparalelkan voltmeter dengan rangkaian yang ingin diukur besar tegangannya. Jika tegangan berupa tegangan DC maka pengalinya di set pada bagian DC, dan jika AC maka diset pada bagian AC. Hasil pada layar akan dikali dengan pengalinya terlebih dahulu, maka akan muncul nilai tegangan pada rangkaian
Probes
Merupakan alat yang menunjukkan besar tegangan tanpa menggunakan voltmeter ataupun multimeter
3. Sumber tegangan
Berfungsi sebagai sumber daya bagi sensor ataupun rangkaian.
4. Resistor
Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :
5. Kapasitor
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nF
Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.
Cara menghitung nilai kapasitor :
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
6. Op Amp
Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional
Adapun rangkaian HPF +20dB/dec adalah seperti pada gambar 226. Dari rangkaian terlihat bahwa sinyal input diserikan dengan kapasitor C, sehingga sinyal input yang berfrekuensi diatas frekuensi cut-off akan dilewatkan dan sebaliknya dibawah frekuensi cut-off akan diredam atau dilemahkan. Pelemahan terjadi karena reaktansi XC akan semakin besar apabila frekuensi semakin kecil seperti hubungan berikut.
Apabila sinyal input semakin diperbesar frekuensi-nya maka tegangan di titik A dari gambar rangkaian HPF +20 dB/dec akan semakin besar atau mendekati besarnya Vi (ACL ≈ 1).
Rangkaian gambar 226 pada dasarnya adalah rangkaian amplifier karena memakai feedback negatif tetapi rangkaian filter ACL –nya sama dengan satu ( Acl ≈1, butterworth filter). Dengan tegangan input Vi maka tegangan di titik A adalah:
A) Prosedur Percobaan
- Siapkan semua bahan dan alat
- Hubungkan semua bahan dan alat
- Atur tegangan dan hambatan
- Jalankan simulasi
- Lalu mencoba menjalankan rangkaian
- Amatilah Respons Frekuensi dan juga respons gelombangnya pada osiloskop

.png)













Comments
Post a Comment