RANGKAIAN SIMULASI DAN PRINSIP KERJA

 RANGKAIAN SIMULASI DAN PRINSIP KERJA


Rangkaian ini merupakan sistem kontrol otomatis pendeteksi kebakaran yang bekerja berdasarkan perubahan suhu dan keberadaan asap di lingkungan sekitar. Sistem ini menggunakan sensor suhu LM35 untuk mendeteksi kenaikan temperatur, serta sensor gas MQ2 untuk mengenali adanya asap atau gas mudah terbakar.

Ketika salah satu sensor mendeteksi kondisi berbahaya, sistem akan mengaktifkan LED indikator dan buzzer sebagai alarm peringatan bahaya kebakaran. Selain itu, sinyal keluaran dari rangkaian dapat dihubungkan dengan relay atau motor penggerak untuk menyalakan sistem keamanan tambahan, seperti kipas, pemadam otomatis, atau pemutus arus listrik.

Rangkaian ini dirancang sebagai prototipe alat pencegah kebakaran otomatis yang sederhana namun efektif, serta menjadi penerapan nyata dari konsep sensor analog dan sistem kontrol otomatis dalam bidang elektronika.

Sistem ini terbagi menjadi 2 rangkaian, yaitu:

1. Deteksi kenaikan suhu ruangan (sensor suhu / LM35)

2. Deteksi asap kebakaran (sensor gas / MQ-2)



1. Deteksi Suhu Ruangan (Sensor Suhu)


Prinsip Kerja:

    Pada rangkaian ini, menggunakan sensor LM35 yang berfungsi untuk mendeteksi suhu api. Tegangan keluaran suhu normal pada sensor LM35 sebesar 0.6 V. Ketika sensor mendeteksi suhu panas maka tegangan keluaran akan lebih dari 0.6 V. Tegangan tersebut akan diumpankan ke op-amp dengan rangkaian komparator. Kemudian ketika komparator tegangannya lebih dari tegangan referensi maka tegangan akan diumpankan ke transistor yang menyebabkan transistor aktif dan relay menjadi tertutup, sehingga output yang berupa buzzer akan hidup.


2. Deteksi Asap Kebakaran (Sensor Gas)


Prinsip Kerja:

        Ketika sensor mendeteksi asap, maka sensor akan aktif dan mengeuarkan tegangan sebesar +- 5 Volt. Tegangan keluaran sensor akan masuk ke kaki non inverting dari op-amp. Rangkaian Op-Amp yang dipakai adalah rangkaian voltage follower karena disini op-amp hanya menstabilkan tegangan keluaran sensor. output dari op-amp akan masuk ke kaki basis transistor. Jika tegangan keluaran tadi lebih dari 0.7 V (batas transistor aktif atau tidak) maka transistor akan aktif dan akan ada arus yang mengaliri relay sehingga relay akan aktif. Jika relay aktif maka fan akan hidup.


Comments

Popular posts from this blog